Ambrosius Ruwindrijarto : Peraih Ramon Magsaysay Award 2012

Ambrosius Ruwindrijarto
Ruwi begitu sapaannya, ia adalah laki-laki bersahaja kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 14 November 1971, itu bergabung dengan lima peraih penghargaan Ramon Magsaysay 2012 lainnya. Yaitu, Chen Shu-chu dari Taiwan, Romulo Davide (Filipina), Kulandei Francis (India), Syeda Rizwana Hasan (Bangladesh), dan Yang Saing Koma (Kamboja). Ruwi pun resmi masuk klub penerima penghargaan Ramon Magsaysay dari Indonesia. Dia menyusul jejak beberapa tokoh, antara lain mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), penulis Pramoedya Ananta Toer, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Bagi Ruwi, bersentuhan dengan alam bebas bukan barang baru. Dia melakukannya sejak berstatus mahasiswa di Fakultas Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kala itu dia kerap melanglang ke alam bebas bersama Lawalata, unit kegiatan mahasiswa (UKM) di kampusnya."Setelah lulus pada 1997, dia membentuk Telapak bersama empat kawannya.  Motivasi awalnya adalah ingin tetap bekerja di bidang lingkungan hidup. Garis merah gerakan Ruwi dkk adalah tujuan mewujudkan kelestarian alam serta membangun ekonomi berbasis kerakyatan bagi nelayan, petani, dan masyarakat adat. Ruwi menjadi ketua organisasi itu pada 2006-2012.
Perkumpulan Telapak terus berkembang. Organisasi tersebut kini beranggota 240 orang dari beragam latar belakang profesi. Lewat organisasi itu pula, Ruwi berjuang membongkar kejahatan lingkungan yang marak terjadi di tanah air. Impian mereka adalah membuat sistem tandingan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) serta mengembalikan kedaulatan petani, nelayan, dan masyarakat adat. Karena latar belakang anggota yang bervariasi, kegiatan Telapak sangat variatif. Yang concern di bidang perikanan, misalnya, membuat program ramah lingkungan dan menjauhi destructive fishing. Misalnya, yang dulu menghancurkan karang kini justru membudidayakan karang. Di bidang kehutanan, mereka membentuk koperasi pengelola hutan. Ruwi mengatakan, sekarang saatnya masyarakat adat dan petani hutan mengelola lahan sendiri."Salah satu program yang kini digarap Ruwi adalah pendampingan masyarakat adat Dayak Benuaq di Muara Tae, Kutai Barat, Kalimantan Timur

Edited by : Lina Lisnawati

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/08/02/135559/Ambrosius-Ruwindrijarto,-Aktivis-Lingkungan-Peraih-Ramon-Magsaysay-Award-2012-
Gambar : www.rmaf.org.ph

0 comments:

Posting Komentar