Abdi Nur : Mengubah Hama Jadi Sumber Nafkah

Abdi Nur
Akrab dengan tanaman hama yaitu tamanan resam atau Gleichenia linearis di sekitar kebun dekat rumahnya, Kuala Tungkal, Jambi, membuat Abdi Nur penasaran dengan tanaman tersebut. Seatelah baeartemu deangan nelayan yang sedang menangkap ikan dengan menggunakan bubu yang terbuat dari batang resam, abdi pun mencoba untuk membuatnya. 
Sejak itu Abdi mulai mencoba-coba membuat berbagai jenis kerajinan dari resam, seperti topi, tas, tempat tisu, vas bunga, wadah makanan, tikar, dan berbagai jenis peralatan rumah tangga yang bermanfaat.
Abdi menyadari bahwa resam dapat sia-sia bila tidak dimanfaatkan, maka itu ia terus menggali kehadiran alam di sekitarnya yang bisa dimanfaatkan, seperti biji dari buah karet. Biji karet ini banyak terbuang karena lahan telah penuh oleh tanaman. Abdi memungutnya dan memanfaatkannya untuk menjadi pernak pernik atau bunga yang disematkan di kerajinannya.
Ada juga getah damar yang terdapat di hutan dan dimanfaatkannya sebagai bahan alami untuk menambah kilap. Ia juga serta memanfaatkan akar tumbuhan pasak bumi, kulit kayu gaharu, dan pelepah pisang untuk memperkaya produk-produk kerajinan tersebut.
Kepada setiap orang yang ditemuinya, Abdi selalu berupaya menjelaskan bahwa manfaat resam dan berbagai bahan yang dia gunakan bukan sekadar pada nilai ekonomisnya. Menurut ayah empat anak ini, bahan-bahan alami itu juga bermanfaat dari segi kesehatan. Sebagai contoh, batang resam yang dipajang dalam ruangan, misalnya sebagai tirai atau pot hias, berdampak memberi ketenangan bagi penghuni rumah. Daun resam yang masih segar pun ternyata menyembuhkan sakit perut dan sembelit. Caranya dengan dibalurkan pada bagian perut. 
Selain itu, aksesoris gelang dan kalung yang dibuat dari resam, menurut Abdi, juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pijat ketika badan terasa pegal. Adapun akar pasak bumi sudah lebih dikenal sebagai bahan alami untuk meningkatkan stamina. Sementara gaharu untuk pengharum ruangan karena aromanya yang khas.
Mengembangkan usaha kerajinan resam di sebuah desa yang sepi memang tak mudah. Abdi harus sering-sering mencari informasi ke kota jika ada pameran. Dia datang dengan membawa sejumlah karyanya untuk dijual di tempat itu.
Lama kelamaan, produk-produk Abdi semakin dikenal dan membuatnya kebanjiran pesanan, namun ia tidak ingin melakukannya seorang diri. Ia pun mengajak masyarakat sekitar untuk bergabung membuat kerajinan resam. Kini, ada sekitar 50 keluarga di desanya yang menjadi perajin resam tidak tetap, Abdi juga melibatkan 10 pemuda pengangguran sebagai perajin tetap. Ia juga berbagi pengetahuan tentang memanfaatkan resam sebagai kerajinan kepada masyarakat di daerah lain.

Edited by Tundzirawati

Sumber: 
http://m.kompasiana.com/post/read/689716/1/diuntungkan-oleh-hama.html
http://sutarko.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=50

Gambar: usahamediajambi.blogspot.com

0 comments:

Posting Komentar