Business Model Canvas (BMC) : Membantu Perencanaan Kewirausahaan Sosial

Untuk memulai sebuah wirausaha, terutama wirausaha sosial yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dari pada kewirausahaan biasa memerlukan sebuah model perencanaan. Menurut Hery Wibowo, S.Psi., MM, kewirausahaan sosial adalah sebuah praktik kewirausahaan (bisnis) yang bertujuan untuk sebesar-besarnya kebermanfaatan sosial. Kewirausaahaan sosial juga merupakan praktik bisnis maka memerlukan sebuah model untuk perencanaan bisnis yang akan dimulainya. Salah satu model untuk merencanakan sebuah usaha atau bisnis adalah Business Model Canvas (BMC).
Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau akan dijalankan. Berikut ini adalah komponen dari Business Model Canvas (BMC).
  1. Customer Segments (segmen pelanggan) yaitu menjelaskan siapa saja target-target pelanggan. Apakah memang untuk pasar masal, pasar tertentu yang tersegmentasi, pasar yang bersifat lebih khusus, atau yang seperti apa? Segmentasi dapat ditujukan kepada lebih dari satu pelanggan. Mendeskripsikan segmen pelanggan akan menentukan apa produk dan jasa yang nantinya akan diberikan kepada pelanggan.
  2. Value proposition (nilai yang ditawarkan) yaitu keseluruhan gambaran produk atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan para customer, manfaat yang ditawarkan kepada segmen pasar yang dilayani. Nilai-nilai tambah apa saja yang bisa diberikan terkait untuk membantu pelanggan memenuhi kebutuhannya.
  3. Channels (saluran) yaitu yaitu bagaimana cara agar produk, jasa, dan nilai tambah yang kita ciptakan ini disadari, dibeli, dan sampai ke tangan customer sesuai dengan apa yang kita janjikan. Channels merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikan value proposition kepada customer segment yang dilayani. Channels berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual.
  4. Revenue stream (aliran pendapatan) yaitu penjelasan tentang apa saja hal-hal yang membuat bisnis mendapatkan pemasukan dari para pelanggannya.
  5. Customer Relationship (hubungan dengan pelanggan) yaitu menjaga hubungan atau menjalin ikatan dengan pelanggan agar pelanggan merasa nyaman dan dekat.
  6. Key Activities (aktivitas utama) yaitu aktivitas atau proses kunci yang ada di bisnis tersebut. Merupakan kegiatan utama untuk dapat menjalankan atau menciptakan value proposition.
  7. Key Resources (sumber daya utama) yaitu sumber daya kunci atau utama yang diperlukan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan, sumber daya yang miliki yang digunakan untuk mewujudkan value proposition. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand
  8. Key Partners (partner utama) yaitu berhubungan dengan supplier, distributor, atau partner dalam hal lain.
  9. Cost structure (struktur pembiayaan) yaitu penjelasan mengenai struktur-struktur biaya yang terlibat dan dikeluarkan dalam bisnis, baik itu fixed and variable cost, maintenance cost, operational cost, dan lain sebagainya. Komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan value proposition yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh.

By: Tundzirawati

Sumber:
http://www.academia.edu/8478333/MODEL_BISNIS
http://ppm-manajemen.ac.id/business-model-canvas/
http://www.academia.edu/4105984/Hery_Wibowo_Globalisasi_Budaya_lokal_dan_Kewirausahaan_Sosial
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/09/27/semarak-diskusi-kewirausahaan-dan-peluncuran-community-entrepreneurs-challenge-cec-596230.html

0 comments:

Posting Komentar